Analisis Faktor Risiko Sanitasi Terhadap Kejadian Stunting Pada Balita Di Wilayah Kerja Uptd Puskesmas Mata Kota Kendari

Abstract

kepemilikan SPAL merupakan salah satu tolak ukur yang dapat digunanakan sebagai indicator drajat kesehatan masyarakat. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di Desa Lalowaru Kecamatan Moramo Utara Kab.Konawe Selatan terdapat 213 rumah dengan persentase yang memiliki SPAL memenuhi syarat berjumlah 9 rumah (4.23%) dan SPAL yang tidak memenuhi syarat sebanyak 204 rumah (95.77%). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui factor-faktor yang berhubungan dengan kepemilikan sarana pembuangan air limbah (SPAL) yang memenuhi syarat. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian analitik dengan  pendekatan croos sectional study. Populasi dalam penelitian ini adalah 213 rumah. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 40 rumah dengan teknik pengambilan sampel menggunakan random sampling. Analisis data menggunakan uji chi-square (X2 hitung) dengan tingkat kepercayaan 95% (α=0.05). Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh bahwa ada hubungan antara pengetahuan dengan kepemilikan SPAL yang memenuhi syarat dengan nilai ρ value = 0.036 < α = 0.05, ada hubungan antara pendapatan dengan kepemilikan SPAL yang memenuhi syarat dengan nilai X2hitung = 4.000 > X2tabel = 3.841, tidak ada hubungan antara ketersediaan lahan dengan kepemilikan SPAL yang memenuhi syarat dengan nilai X2hitung = 1.069 < X2tabel = 3.841. Kesimpulan dalam penelitian ini ada hubungan sedang antara pengetahuan dan pendapatan dengan kepemilikan SPAL, dan tidak ada hubungan antara ketersediaan lahan dengan kepemilikan SPAL di Desa Lalowaru Kecamatan Moramo Utara Kab. Konawe Selatan. Saran dalam penelitian ini diharakan bagi puskesmas, pemerintah desa dan masyarakat Desa Lalowaru agar dapat bekerjasama dalam mewujudkan sarana sanitasi lingkungan yang baik untuk memutus rantai penyebaran penyakit berbasis lingkungan.