Author:
Kurnia Rahmat,Saidah Rahmah,Fahrudin Achmad
Abstract
Ikan selar tetengkek atau ikan tetengkek (Megalaspis cordyla) adalah salah satu sumberdaya ikan yang dapat ditemui dan didaratkan di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Labuan Banten. Peningkatan upaya penangkapan ikan tetengkek dapat mengakibatkan ancaman terhadap keberadaan stok ikan di perairan. Tujuan penelitian ini fokus kepada kajian dinamika populasi ikan tetengkek di perairan Selat Sunda yang didaratkan di Pelabuhan Perikanan Pantai Labuan Banten. Penelitian ini dilakukan pada April hingga Agustus 2015. Ikan tetengkek yang teramati memiliki sebaran frekuensi panjang 96–450 mm. Panjang pertama kali matang gonad (Lm) ikan betina dan jantan masing-masing yakni 373 mm dan 418 mm. Panjang ikan pertama kali ditangkap (Lc) betina dan jantan adalah 242 mm dan 221 mm. Nilai panjang asymptotic (L∞) sebesar 468,3 mm. Laju eksploitasi ikan tetengkek betina dan jantan yaitu sebesar 0,92 dan 0,80. Nilai ini mengidikasikan bahwa sumberdaya ikan tetengkek telah mengalami tangkap lebih.
Reference18 articles.
1. [FAO] Food and Agriculture Organization of the United Nation. 1984. Megalaspis cordyla [internet]. Tersedia dari http://www.fao.org/fishery/species/3123/en.
2. Ahmed Q, Tabassum S, Yousuf F, dan Turkmen M. 2013. Length-weight relationship and seasonal distribution of Megalaspis cordyla (Linnaeus 1758) fish size frequency variation from Karachi Coast. The Black Sea Journal of Science. 3(9):115–123.
3. Cadima EL. 2003. Fish stock assessment manual. Rome (IT): FAO Fisheries Technical Paper 393. 161 hlm.
4. Cobb J, Castro K. 2006. Homarus Species. Di dalam: Phillips B, editor. Lobsters: Biology, Management, Aquaculture and Fisheries. Oxford (UK): Blackwell Publishing Ltd. hlm. 310–339.
5. Das SK, Moumita D, Ghaffar MA. 2014. Length-weight relationship and trophic level of hard-tail scad Megalaspis cordyla. Science Asia. 40(5):317–322.