Abstract
Adaptasi cara pembelajaran terhadap pandemi Covid-19 berpotensi mampu mengubah kebiasaan sehari-hari menjadi kebiasaan baru. Pemerintah Indonesia pun membuat beberapa kebijakan untuk memutuskan rantai penyebaran Covid-19, salah satunya yaitu belajar daring. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis karakteristik belajar daring mahasiswa Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat (SKPM) dan analisis strategi belajar daring mahasiswa serta untuk mengetahui hubungan dua variabel tersebut dengan keefektifan kegiatan belajar daring. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif (survei) yang didukung oleh data kualitatif. Data kuantitatif dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner di Google Form. Data kualitatif dikumpulkan dengan wawancara mendalam terhadap informan dan responden dengan menggunakan pedoman wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat keefektifan belajar daring mata kuliah ELKS cenderung tergolong efektif. Terdapat dua aspek karakteristik belajar daring yang berkorelasi dengan tingkat keefektifan belajar daring yaitu aspek kepemilikan alat komunikasi dan motivasi. Pada variabel strategi pembelajaran daring terdapat tiga aspek yang berkorelasi dengan tingkat keefektifan belajar daring yaitu infrastructure, learning resources, dan learning and teaching methods.