Author:
Tyas Tresna Meida Mahening,Purnamasari Ade Irma
Abstract
Demam berdarah dengue atau DBD adalah penyakit yang ditularkan oleh nyamuk aedes aegypti yang menyebabkan demam dan memunculkan pendarahan. Tercatat angka demam berdarah dengue mencapai 27.010 kasus dari Januari-Agustus 2022 di Jawa Barat berdasarkan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat. Hal ini menjadi penyebab lambatnya pencegahan maupun penanganan penyakit tersebut. Maka dari itu diperlukan pengelompokan penyebaran kasus demam berdarah dengue di Jawa barat. Pengelompokan menggunakan metode K-means serta data-data yang telah diperoleh dapat dikelompokkan dalam beberapa cluster, dimana proses pengelompokan K-Means menggunakan tools RapidMiner. Hasil yang diperoleh dari pengelompokan data menggunakan algoritma K-Means kasus penyebaran demam berdarah dengue berdasarkan kabupaten/kota di provinsi Jawa Barat dengan cluster optimal yaitu pada cluster 3 dengan nilai indeks Davies Bouldin sebesar 0.359. Adapun anggota cluster 0 berjumlah 100 anggota yang didominasi oleh Kabupaten Ciamis, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Garut, Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Tasikmalaya. Sementara cluster 1 berjumlah 20 anggota yang didominasi Kota Bandung, serta cluster 2 berjumlah 96 anggota yang didominasi Kabupaten Bekasi, Kabupaten Bogor, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Sumedang, Kota Cimahi, dan Kota Tasikmalaya. Dari hasil ini diharapkan dapat membantu pemerintah untuk memetakan penyebaran penyakit demam berdarah dengue sebagai upaya penanganan penyebaran yang lebih luas serta dapat menjadi masukan kepada masyarakat untuk menjaga lingkungan melalui gerakan pemberantas nyamuk penularan demam berdarah dengue
Reference11 articles.
1. E. M. Sembiring, “Penerapan K-Means Clustering Untuk Pengelompokan Penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Kabupaten Deli Serdang,” TIN: Terapan Informatika Nusantara, vol. 2, no. 11, hlm. 673–677, Apr 2022, doi: 10.47065/tin.v2i11.1503.
2. S. H. Widiastuti dan R. Jumardi, “Pengelompokan Daerah Rawan Demam Berdarah dengan Metode K-Means Clustering,” Jurnal Informasi dan Teknologi, Agu 2022, doi: 10.37034/jidt.v4i4.213.
3. D. Amelia, T. N. Padilah, dan A. Jamaludin, “Optimasi Algoritma K-Means Menggunakan Metode Elbow dalam Pengelompokan Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Jawa Barat,” Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan, vol. 8, no. 11, hlm. 207–215, 2022, doi: 10.5281/zenodo.6831380.
4. K. Fatmawati dan A. P. Windarto, “DATA MINING: PENERAPAN RAPIDMINER DENGAN K-MEANS CLUSTER PADA DAERAH TERJANGKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) BERDASARKAN PROVINSI,” 2018. [Daring]. Tersedia pada: https://www.depkes.go.id/.
5. M. Arisanti dan N. H. Suryaningtyas, “KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI INDONESIA TAHUN 2010-2019,” SPIRAKEL, vol. 13, no. 1, hlm. 34–41, Des 2021, doi: 10.22435/spirakel.v13i1.5439.