Author:
Annisa Sonia Nur,Wardhianna Sotyania,Santosa Imam
Abstract
Kajian mengenai kekerasan rumah tangga terhadap istri yang terepresentasi pada film sudah banyak dilakukan. Namun, penelitian kekerasan terhadap suami pada film masih jarang dilakukan. Laki-laki selalu digambarkan maskulin. Sehingga, ketika laki-laki ditampilkan menjadi korban kekerasan, penonton menganggapnya sesuatu yang wajar. Tujuan dari peneliti ini adalah menjelaskan kekerasan terhadap laki-laki dalam rumah tangga yang direpresentasikan Film Darlings (2022). Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah semiotika karya Roland Barthes. Hasil dari penelitian ini menunjukan bentuk-bentuk kekerasan langsung yang terdapat Film Darling (2022) yakni kekerasan fisik, kekerasan psikis, dan penelantaran terhadap suami. Selain itu, juga terdapat kekerasan kultural pada film ini.
Publisher
Universitas Islam Balitar
Reference16 articles.
1. Adhera R. Vidasari, N. W. (2014). The Portrayal of Male Dominance through Domestic Violence in Lovelace Film (2013). Allusion, 74-84.
2. Bozkurt, V., Tartanoglu, S., & Dawes, G. (2015). Masculinity and Violence: Sex Roles and Violence Endorsement among University Students. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 254-260. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2015.09.072
3. Deshpande, S. (2019). Sociocultural and Legal Aspects of Violence Against Men. Journal of Psychosexual Health, 246-249. https://doi.org/10.1177/2631831819894176
4. Djajasudarma, T. F. (2006). Metode linguistik : ancangan metode penelitian dan kajian. Bandung : Refika Aditama.
5. Eriyanti, L. D. (2017). Pemikiran Johan Galtung tentang Kekerasan dalam Perspektif Feminisme. JURNAL HUBUNGAN INTERNASIONAL, 27-37. http://dx.doi.org/10.18196/hi.61102