Author:
Khansa Amara ,Giyanto ,WIDODO ,I Made Sudiana
Abstract
Fenomena tanah supresif telah banyak dikaji sebagai metode pengendalian penyakit tanaman alami di lapangan dan dicirikan dengan banyaknya sejumlah mikrob fungsional yang mampu menekan populasi patogen. Penelitian ini bertujuan mengetahui dan membandingkan komposisi bakteri fungsional pada tanah supresif dan kondusif layu fusarium. Metode penelitian terdiri atas pengambilan sampel tanah di lapangan, isolasi bakteri fungsional dari sampel tanah supresif (TS) dan kondusif (TK), penghitungan populasi dan jenis bakteri, penapisan berdasarkan keamanan hayati, dan karakterisasi bakteri fungsional dalam menekan Fusarium oxysporum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa populasi bakteri pada TS lebih tinggi dibandingkan TK, khususnya bakteri toleran panas dan Pseudomonas kelompok fluorescent. Hal ini didukung dengan tingginya nilai keanekaragaman bakteri fungsional pada TS (H’ 3.70 > 3) dibandingkan TK yang tergolong sedang (1 < H’ 2.07 < 3), dengan sebaran bakteri fungsional tergolong hampir merata dan tidak ditemukan adanya dominansi jenis tertentu pada TS maupun TK. Persentase bakteri nonpatogenik pada TS lebih tinggi dibandingkan TK, masing-masing 51% dan 23%. Bakteri tersebut berpotensi sebagai plant growth promoting bacteria (PGPB) dengan memproduksi IAA atau melarutkan fosfat saja, masing-masing 24% dan 10% pada TS, sedangkan pada TK masing-masing 14% dan 29%. Hanya bakteri yang berasal dari tanah supresif yang mampu memproduksi IAA sekaligus melarutkan fosfat dengan persentase sebanyak 48%.
Publisher
The Indonesian Phytopathological Society
Subject
General Medicine,General Chemistry
Reference37 articles.
1. Agustiyani D. 2016. Penapisan dan karakterisasi rhizobakteria serta uji aktivitasnya dalam mendukung perkecambahan dan pertumbuhan benih jagung (Zea mays L.). Jurnal Biologi Indonesia. 12(2):241-248.
2. Arana I, Orruño M, Barcina I. 2013. Basic methods for microbial enumeration. Di dalam: Arana I, Orruño M, Barcina I. How To Solve Practical Aspects of Microbiology. Spain: University of the Basque Country. hlm 1-10.
3. Badriyah BI, Ardyati T. 2013. Deteksi aktivitas proteolitik isolat bakteri asal ampas tahu pada substrat bekatul. Jurnal Biotropika. 1(3):109–113.
4. BPS [Badan Pusat Statistik]. 2021. Produksi Tanaman Sayuran 2021. https://www.bps.go.id/indicator/55/61/1/produksi-tanaman-sayuran.html [diakses 1 Januari 2023].
5. Demissie S, Muleta D, Berecha G. 2013. Effect of phosphate solubilizing bacteria on seed germination and seedling growth of faba bean (Vicia faba L.). International Journal of Agricultural Research. 8(3):123–136. DOI: https://doi.org/10.3923/ijar.2013.123.136.