Abstract
ABSTRAK Aluminium merupakan logam yang paling banyak digunakan setelah baja, dengan karakteristik utamanya adalah ringan (berat jenis = 2.7 g/cm3), memiliki konduktivitas panas dan listrik yang tinggi, dan ketahanan korosi yang baik. Penggunaan aluminium menempati urutan kedua setelah besi dan baja dan digunakan sebagai bahan untuk komponen industri otomotif, salah satu penggunaanya yaitu berupa komponen pada mobil. Aluminium yang digunakan seri 7075 yang mana memiliki sifat paling baik dan kekuatan paling tinggi dibandingkan paduan aluminium lainnya. Aluminium seri 7075 merupakan seri yang dapat diberikan perlakuan panas, perlakuan panas yang digunakan yaitu tempering dan case hardening, yang mana perlakuan tersebut dapat meningkatkan sifat mekanik aluminium 7075. Metode perlakuan panas yang digunakan yaitu proses tempering case hardening (TCH) dan T6, dengan variasi suhu solution heat treatment (SHT) 3500C, 4000C, 4000C dan 5000C. Proses tempering T6 tahapannya: a). Pemanasan suhu SHT dengan variasi suhu (350 - 5000C), b). Quenching, dan c). Tempering (dengan suhu 1200C selama 2 hari). Sedangkan proses tempering case hardening, proses temper dilakukan setelah proses case hardening dengan metode pack carburizing. Pengujian yang dilakukan yaitu: uji kekerasan vickers, uji tarik, uji struktur mikro dan uji xrd, hasil menunjukkan setelah perlakuan TCH dan T6 didapatkan kekerasan dan kekuatan tarik terbesar pada suhu SHT 500 0C yaitu kekerasannya 182.5 dan 171 VHN, kekuatan tariknya 613.3 dan 618.3 MPa. Kata kunci: Aluminium 7075, Tempering Case Hardening, T6, Kekerasan Vickers, Kekuatan Tarik.
Cited by
2 articles.
订阅此论文施引文献
订阅此论文施引文献,注册后可以免费订阅5篇论文的施引文献,订阅后可以查看论文全部施引文献