A Street for All? Pluralism and the Performing Arts in Jalan Sesama (Indonesian Sesame Street)

Abstract

Abstract This article examines traditional Indonesian performing arts scenes used in the Indonesian television program Jalan Sesama (the local version of American Sesame Street) as a means of teaching children across the nation about the country’s cultural diversity. I use close analyses of five geographically disparate regional art forms portrayed in the program to explore how their depictions reveal tensions between traditional performing arts and mass media, regionalism and nationalism, and religiousness and secularism in Indonesia. I argue that such portrayals supplant the pedagogical lessons inherent in the original art forms, replacing them with a more homogeneous appreciation of cultural diversity as a national civic good. Abstrak. Artikel ini membahas pengunaan seni pertunjukan tradisional Indonesia yang digunakan di dalam program televisi Jalan Sesama (versi Indonesia program Sesame Street di Amerika) sebagai sarana untuk mengajar anak-anak di seluruh Indonesia tentang keragaman budaya negara itu. Saya menganalisa lima jenis seni pertunjukan dari berbagai daerah yang ditampilkan dalam program untuk menjelajahi bagaimana mereka mengungkapkan ketegangan di antara seni pertunjukan tradisional dan media massa, secara kedaerahan maupun secara nasional, maupun keagamaan dan diluar agama di Indonesia. Saya berpendapat bahwa hal seperti ini mengubah pelajaran pedagogis yang melekat dalam seni asli dan menggantikannya dengan apresiasi lebih umum tentang keragaman budaya sebagai masyarakat nasional.