Abstract
Masyarakat adat pesisir dipercaya memiliki kemampuan pengetahuan dan kearifan tradisional dalam pengelolaan produksi dan konsumsi sumber daya alam dan jasa lingkungan yang berkelanjutan. Sayangnya, masyarakat adat sekarang ini masih dianggap sebagai penghalang bagi pembangunan skala besar di kawasan pesisir. Akibatnya, konflik sering terjadi manakala kegiatan pembangunan dilakukan di kawasan ini. Pada akhirnya masyarakat adat seringkali dikorbankan demi untuk pembangunan, karena dianggap tidak memiliki manfaat lebih baik dibandingkan dengan nilai ekonomi yang diperoleh dari pembangunan. Salah satu penyebab adalah pemahaman para pengambil keputusan mengenai kemampuan masyarakat adat dalam mengelola secara berkelanjutan kawasan ini masih belum banyak. Penelitian ini membahas bagaimana praktek pengelolaan produksi dan konsumsi yang berkelanjutan dapat dijadikan sebagai argument untuk menempatkan masyarakat adat dalam posisi sejajar melalui pembangunan yang inklusif, adil dan berkelanjutan. Penelitian ini dilakukan pada masyarakat adat Moi Kelim di Kampung Malaumkarta, Kabupaten Sorong dengan metode survey lapang dan wawancara, serta Focus Group Discussion (FGD). Hasil penelitian menunjukkan kemampuan pengetahuan dan kearifan tradisional masyarakat pesisir yang mampu menghasilkan ketahanan pangan dan nilai ekonomi dari kegiatan produksi dan konsumsi yang berkelanjutan, seperti sasi, pengelolaan hutan dan lain-lainTitle: Sustainable Production Management and Consumption of Indigenous Coastal Community Moi Kelim at Malaumkarta Village, Sorong District, West PapuaIndigenous coastal community is believed to have traditional knowledge and wisdom in sustainable production management and resources consumption. On the contrary, they are considered a barrier to a large scale development in the coastal area, and it leads to conflict whenever government develop this area. In consequence, indigenous people are often to be sacrificed since they are considered to have less benefit compared to economic value of the development. This is due to policy makers’ perception that they have inadequate capacity to manage a sustainable territory. The study describes how production management and sustainable consumption could involve indigenous people on the same level through inclusive development. This study was conducted towards Moi Kelim community at Malaumkarta Village, Sorong Distric through field survey, interviews and focus group discussion. The findings further revealed how coastal community could deliver their traditional knowledge and wisdom into food security and economic value of sustainable production and consumption such as sasi, forest management, etc
Publisher
Agency for Marine and Fisheries Research and Development
Subject
Energy Engineering and Power Technology,Fuel Technology
Cited by
3 articles.
订阅此论文施引文献
订阅此论文施引文献,注册后可以免费订阅5篇论文的施引文献,订阅后可以查看论文全部施引文献