Abstract
Hidroponik merupakan salah satu metode pertanian modern yang saat ini sedang banyak diminati dan dikembangkan. Hidroponik menawarkan solusi untuk bertani pada lahan yang sempit dan terbatas. Umumnya, metode bertani hidroponik dilakukan pada tanaman sayur, hal ini didukung dengan permintaan sayur yang meningkat dikalangan masyarakat. Metode hidroponik memanfaatkan larutan nutrisi sebagai sumber hara, yaitu nutrisi AB-Mix yang merupakan nutrisi majemuk dengan kandungan hara makro dan mikro. Namun, kebutuhan setiap varietas tanaman berbeda. Pada penelitian ini, pengaruh dosis hara kalium (K) di evaluasi terhadap pertumbuhan dan beberapa chemical properties tanaman yang diuji dengan uji proksimat. Terdapat tiga verietas selada yang digunakan yaitu selada varietas hijau, selada varietas merah dan selada varietas butterhead. Selain itu, tiga dosis kalium berbeda diaplikasikan pada penelitian ini yaitu penambahan kalium dengan dosis 225 ppm, 250 ppm dan 275 ppm. Beberapa parameter yang diamati pada penelitian ini meliputi tinggi tanaman, banyak daun, lebar daun, lebar kanopi, kandungan klorofil, berat segar, berat kering, dan juga dilakukan analisis proksimat untuk mengetahui chemical properties tanaman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, penambahan kalium berdampak pada masing-maisng varietas selada. Hal tersebut dikarenakan setiap varietas memiliki karakteristik yang berbeda. Kalium secara signifikan mempengaruhi kandungan proksimat pada selada merah dibandingkan dengan selada kepala hijau dan selada butterhead. Namun secara keseluruhan, penambahan kalium mampu meningkatkan bobot segar, lebar daun, lebar tajuk, tinggi tanaman, dan jumlah daun untuk semua varietas selada yang diuji. Dari segi kandungan klorofil, penambahan 250 ppm kalium ke setiap varietas selada dapat meningkatkan kandungan klorofil tanaman.
Reference27 articles.
1. Apriliani, Ii. N., Heddy, S., & Suminarti, N. E. (2016). Pengaruh kalium pada pertumbuhan dan hasil dua varietas tanaman ubi jalar (Ipomea batatas (L.) Lamb). Jurnal Produksi Tanaman, 4(4), 264–270.
2. Barickman, T. C., Horgan, T. E., Wheeler, J. R., & Sams, C. E. (2016). Elevated levels of potassium in greenhouse-grown red romaine lettuce impacts mineral nutrient and soluble sugar concentrations. HortScience, 51(5), 504–509. https://doi.org/10.21273/hortsci.51.5.504
3. DU, Q., ZHAO, X. hua, XIA, L., JIANG, C. ji, WANG, X. guang, HAN, Y., WANG, J., & YU, H. qiu. (2019). Effects of potassium deficiency on photosynthesis, chloroplast ultrastructure, ROS, and antioxidant activities in maize (Zea mays L.). Journal of Integrative Agriculture, 18(2), 395–406. https://doi.org/10.1016/S2095-3119(18)61953-7
4. Gołab-Bogacz, I., Helios, W., Kotecki, A., Kozak, M., & Jama-Rodzeńska, A. (2021). Content and uptake of ash and selected nutrients (K, ca, s) with biomass of miscanthus × giganteus depending on nitrogen fertilization. Agriculture (Switzerland), 11(1), 1–16. https://doi.org/10.3390/agriculture11010076
5. Hakim, M. A. R., Sumarsono, S., & Sutarno, S. (2019). Pertumbuhan dan produksi dua varietas selada (Lactuca sativa l.) pada berbagai tingkat naungan dengan metode hidroponik. Journal of Agro Complex, 3(1), 15. https://doi.org/10.14710/joac.3.1.15-23