Abstract
Cabai rawit merupakan salah satu tanaman holtikultura yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Penanaman cabai rawit harus memperhatikan kondisi lingkungan. Perbedaan ketinggian tempat tanam dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi cabai rawit karena menyebabkan perbedaan kondisi iklim seperti temperatur, kelembaban, dan intensitas cahaya. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan ketinggian tempat tanam terhadap pertumbuhan dan hasil tanam cabai rawit, serta untuk menentukan ketinggian tempat yang terbaik untuk pertumbuhan dan hasil cabai rawit. Penelitian ini dilakukan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), pada tiga lokasi ketinggian tempat yang berbeda yaitu Sumampir, Kabupaten Banyumas (±100 mdpl), Sumbang, Kabupaten Banyumas (±500 mdpl), dan Serang, Kabupaten Purbalingga (±1.000 mdpl). Parameter yang diamati dalam peneitian ini yaitu pertumbuhan dan produktivitas hasil tanam cabai rawit pada ketiga lokasi. Data penelitian selanjutnya dianalisis menggunakan ANOVA pada taraf uji 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketinggian tempat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil tanam. Ketinggian tempat terbaik untuk pertumbuhan tanaman yaitu pada ketinggian 100 mdpl dan 500 mdpl. Ketinggian tempat untuk memperoleh hasil tanam yang terbaik pada ketinggian 500 mdpl. Hubungan ketinggian tempat dengan pertumbuhan dan hasil tanam menunjukkan bahwa semakin tinggi ketinggian tempat, akan menurunkan pertumbuhan dan hasil tanam cabai rawit.
Reference23 articles.
1. Alghaniya, G. S., Khairani, L., & Susilawati, L. (2021). Pengaruh Lama Penyinaran menggunakan Lampu LED terhadap Produktivitas Fooder Hanjeli (Coix lacryma-jobi L.) Hidroponik. Ziraa’ah, 46(1), 38-43. Retrieved from http://dx.doi.org/10.31602/zmip.v46i1.3562
2. Andrian, Supriadi., & Purba, M. (2014). Pengaruh Ketinggian Tempat dan Kemiringan Lereng terhadap Produksi Karet (Havea brasiliensis Muell. Arg.) di Kebun Hapesong PTPN III Tapanuli Selatan. Jurnal Online Agroteknologi, 2(3), 981-989. Retrieved from https://dx.doi.org/10.32734/jaet.v2i3.7444
3. Astutik, W., Rahmawati, D., & Sjamsijah, N. (2017). Uji Daya Hasil Galur MG1012 dengan Tiga Varietas Pembanding Tanaman Cabai Keriting (Capsicum annum L.). Agriprima, Journal of Applied Agricultural Sciences, 2(1), 163-173. Retrieved from https://doi.org/10.25047/agriprima.v1i2.30
4. Azkiyah, D. R., & Tohari. (2019). Pengaruh Ketinggian Tempat terhadap Pertumbuhan, Hasil dan Kandungan Steviol Glikosida pada Tanaman Stevia (Stevia rebaudiana). Vegetalika, 8(1), 1-12. Retrieved from https://doi.org/10.22146/veg.37165
5. Ege, B., & Julung, H. (2019). Produktivitas Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) melalui Pemberian Pupuk Organik Berbahan Dasar Hydrilla verticillata L. dan Kotoran Ayam. Techno, 8(2), 278-286. Retrieved from http://dx.doi.org/10.33387/tk.v8i2.1177