Author:
Septirosya Tiara,Zulmi Dessy Ramadhani,Zulaiha Siti
Abstract
Benih kadaluarsa mengalami deteriorasi yang menyebabkan benih ini sulit untuk berkecambah. Invigorasi menggunakan zat pengatur tumbuh (ZPT) yang berasal dari air kelapa merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan perkecambahan benih yang sudah kadaluarsa. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan interaksi terbaik antara perlakuan konsentrasi air kelapa dan lama perendaman berbeda. Penelitian dilaksanakan pada Januari hingga Februari 2023 di rumah kasa, Fakultas Pertanian dan Peternakan, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Penelitian disusun berdasarkan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial, yaitu perendaman dengan air kelapa muda pada konsentrasi yang berbeda (tanpa air kelapa, 15, 30, 45, dan 60%) dan lama perendaman (2, 4, dan 6 jam). Parameter yang diamati adalah potensi tumbuh maksimum, daya berkecambah, kecepatan tumbuh, keserempakan tumbuh, indeks vigor, tinggi bibit, dan panjang akar. Perendaman benih pada air kelapa dengan konsentrasi 60% dan lama perendaman 6 jam merupakan interaksi yang terbaik terhadap potensi tumbuh maksimum, daya berkecambah, kecepatan tumbuh, keserempakan tumbuh, indeks vigor, tinggi bibit, dan panjang akar. Hal ini menunjukan bahwa air kelapa mampu menginvigorasi benih cabai yang sudah kadaluarsa, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan tanam.
Reference25 articles.
1. Chin, J.M., Lim Y.Y., & Ting, A.S.Y. (2022). Biopriming chilli seeds with Trichoderma asperellum: A Study on Biopolymer Compatibility with Seed and Biocontrol Agent for Disease Suppression. Biological Control, 165: 104819. Retieved from https://doi.org/10.1016/j.biocontrol.2021.104819.
2. Ernawati, E., Rahardjo, P., & Suroso, B. (2017). Respon Benih Cabai Merah (Capsicum annuum L.) Kadaluarsa pada Lama Perendaman Air Kelapa Muda terhadap Viabilitas, Vigor dan Pertumbuhan Bibit. Agritop, 15(1): 71-83. Retieved from https://doi.org/10.32528/agr.v15i1.794.
3. Gundala, B.T., Kurniawan, T., & Halimursyadah. (2018). Pengaruh Konsentrasi Auksin dalam Hydropriming Benih Cabai yang Berbeda Tingkat Kadaluarsa terhadap Viabilitas Benih. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian, 3(4): 159-166. Retieved from DOI: https://doi.org/10.17969/jimfp.v3i4.9378.
4. Halimursyadah, H., Jumini, J., & Muthiah, M. (2015). Penggunaan Organic Priming dan Periode Inkubasi untuk Invigorasi Benih Cabai Merah (Capsicum annum L.) Kadaluarsa pada Stadia Perkecambahan. Journal Floratek, 10(2):78-86. Retieved from https://jurnal.usk.ac.id/floratek/article/view/3217
5. Hasanuddin, Maulidia, V., & Syamsuddin. (2016). Perlakuan Biopriming Kombinasi Air Kelapa Muda dan Trichoderma terhadap Viabilitas dan Vigor Benih Cabai Kadaluarsa (Capsicum annuum L.). Jurnal Agrotek Lestari, 2(2): 75–82. Retieved from https://doi.org/10.35308/jal.v2i2.601