Abstract
Pemanfaatan lahan gambut untuk pertanian khususnya budidaya edamame seringkali mengalami kendala terkait dengan tingkat kesuburan tanah yang rendah dan biofisik lahan yang rapuh. Alternatif teknologi pengelolaan lahan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produktivitas lahan gambut adalah ameliorasi. Bahan amelioran dapat menggunakan kompos dari limbah pertanian antara lain ampas kopi, jerami padi, dan limbah baglog jamur tiram. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis kompos ampas kopi, jerami padi, dan limbah baglog jamur tiram terbaik dalam meningkatkan pH tanah gambut dan pertumbuhan akar edamame, serta mengetahui tingkat keeratan hubungan antar peubah. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap faktorial tersarang, faktor dosis kompos tersarang pada jenis kompos. Faktor jenis kompos (A) terdiri atas tiga perlakuan: a1 = kompos ampas kopi, a2 = kompos jerami padi, a3 = kompos limbah baglog jamur tiram, sedangkan faktor dosis kompos (B) terdiri atas lima perlakuan: b0 = 0 t ha-1 (kontrol), b1 = 5 t ha-1, b2 = 10 t ha-1, b3 = 15 t ha-1, b4 = 20 t ha-1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis 10 t ha-1 kompos ampas kopi, 20 t ha-1 kompos jerami padi, dan 15 t ha-1 kompos limbah baglog jamur tiram mampu meningkatkan pH tanah gambut. Dosis 20 t ha-1 kompos ampas kopi dan 10 t ha-1 kompos jerami padi mampu meningkatkan panjang akar edamame. Dosis 15 t ha-1 kompos ampas kopi, 5 t ha-1 kompos jerami padi, dan 5 t ha-1 kompos limbah baglog jamur tiram mampu meningkatkan jumlah bintil akar edamame. Tingkat keeratan hubungan antara pH tanah dengan panjang akar edamame (r = 0,3987) dengan korelasi cukup, pH tanah gambut dengan jumlah bintil akar edamame (r = 0,2394) dengan korelasi lemah, dan panjang akar edamame dengan jumlah bintil akar edamame (r = 0,6072) dengan korelasi kuat.
Reference43 articles.
1. Alfikri, M. R., Guchi, H., & Sahar, A. (2018). Uji Infektifitas dan Efektifitas Rhizobia sp. terhadap Tanaman Kedelai di Rumah Kasa pada Tanah Ultisol dengan pH yang Berbeda. Jurnal Pertanian Tropik, 5(1): 75-87.
2. Anda, M., Ritung, S., Suryani, E., Sukarman, Hikmat, M., Yatno, E., Mulyani, E., Subandiono, R. E., Suratman, & Husnain. (2021). Revisiting Tropical Peatlands in Indonesia: Semi-Detailed Mapping, Extent and Depth Distribution Assessment. Geoderma, 402(115235): 1-14. DOI: https://doi.org/10.1016/j.geoderma.2021.115235.
3. Badan Pusat Statistik [BPS]. (2019). Produksi Tanaman Sayuran 2018. https://www.bps.go.id/indicator/55/61/5/produksi-tanaman-sayuran.html. Diakses pada tanggal 13 Agustus 2023 pukul 20.30 wita.
4. Badan Pusat Statistik [BPS]. (2020). Produksi Tanaman Sayuran 2019. https://www.bps.go.id/indicator/55/61/4/produksi-tanaman-sayuran.html. Diakses pada tanggal 13 Agustus 2023 pukul 21.00 wita.
5. Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Selatan. [BPS Kalsel]. (2020). Kalimantan Selatan dalam Angka.