Abstract
Para sarjana telah mempelajari dampak korupsi terhadap investasi asing langsung (FDI). Beberapa penelitian memberikan bukti adanya hubungan negatif antara korupsi dan penanaman modal asing, sementara penelitian lainnya tidak menemukan hubungan yang signifikan. Studi ini mengkaji dampak korupsi terhadap FDI di Indonesia. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah indeks persepsi korupsi dari Transparency International dan FDI untuk Indonesia dari CEIC. Data tersebut akan dianalisis menggunakan metode regresi untuk memperkirakan dampak korupsi terhadap FDI. Penelitian ini menunjukkan bahwa indeks persepsi korupsi (CPI) berpengaruh signifikan dan negatif terhadap FDI di Indonesia. Tingkat CPI yang rendah berarti tingkat korupsi yang tinggi. Temuan penelitian ini mendukung hipotesis “lumasi roda”. Korupsi bisa menjadi ‘minyak roda’ percepatan ekspansi ekonomi di Indonesia. Kondisi ini bukanlah hal yang baik. Oleh karena itu, diperlukan perbaikan kelembagaan untuk mengurangi praktik korupsi. Hal ini mencakup pengurangan prosedur perizinan dan perbaikan sistem pengawasan. Dukungan anggaran diperlukan.
Publisher
Journal of Economic and Public Policy
Reference92 articles.
1. Abidin, S. Z. (2013). Korupsi Dalam Ranah Demokrasi di Indonesia. Jurnal Transformasi Administrasi, 3(1), 439–455.
2. Aguilar, M. A., Gill, J., & Pino, L. (2000). Preventing fraud and corruption in World Bank projects. USA: The World Bank.
3. Al-Sadig, A. (2009). The effects of corruption on FDI inflows. Cato J., 29, 267.
4. Andrew, J., Baker, M., Guthrie, J., & Martin-Sardesai, A. (2020). Australia’s COVID-19 public budgeting response: the straitjacket of neoliberalism. Journal of Public Budgeting, Accounting & Financial Management, 32(5), 759–770.
5. Anessi-Pessina, E., Barbera, C., Langella, C., Manes-Rossi, F., Sancino, A., Sicilia, M., & Steccolini, I. (2020). Reconsidering public budgeting after the COVID-19 outbreak: key lessons and future challenges. Journal of Public Budgeting, Accounting & Financial Management, 32(5), 957–965.