Abstract
Meski anggaran ketahanan pangan meningkat, pasokan komoditas beras selalu bergantung pada impor. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan anggaran ketahanan pangan dengan impor beras dan luas panen. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan korelasi Spearman. Data yang digunakan adalah data sekunder yaitu anggaran ketahanan pangan, harga beras, impor beras, luas panen, produktivitas, dan produksi komoditas beras. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anggaran ketahanan pangan mempunyai hubungan negatif dan tidak signifikan terhadap impor beras dan luas panen. Kedua, anggaran ketahanan pangan mempunyai hubungan positif dan tidak signifikan terhadap harga beras dan produksi beras. Ketiga, impor beras mempunyai hubungan negatif dan tidak signifikan terhadap harga beras. Keempat, masih terjadi sengketa data antar instansi pemerintah dalam menentukan kebijakan impor beras. Oleh karena itu, pemerintah perlu melakukan upaya, yaitu pertama, urgensi anggaran ketahanan pangan untuk pemerataan peningkatan produktivitas. Kedua, urgensi pemerintah memetakan sebaran kapasitas produksi beras.
Publisher
Journal of Economic and Public Policy
Reference16 articles.
1. BPS. (2022). Pengeluaran Untuk Konsumsi Penduduk Indonesia Per Provinsi. Jakarta: Badan Pusat Statistik (BPS).
2. Center for Indonesian Policy Studies (CIPS). (2023). Hambatan dalam Mewujudkan Konsumsi Pangan yang Lebih Sehat: Kasus Kebijakan Perdagangan dan Pertanian. Jakarta: Center for Indonesian Policy Studies (CIPS).
3. Riadi, Edi. (2016). Statistika Penelitian. Yogyakarta: Penerbit Andi.
4. Alan, Muhammad Fikri. (2019). Kebijakan Impor Beras di Indonesia. Jurnal Yuridis, 6(1), 40.
5. Fabian Pratama Kusumah. (2019). Ekonomi Politik dalam Kebijakan Impor Beras: Membaca Arah Kebijakan Pemerintah 2014-2019. Jurnal Ilmu Politik, 10(2), 145-148.