Abstract
Abstract. The hashtag movement like #ChurchToo has become one of the ways for sexual violence survivors to express their experiences of sexual violence they have experienced in the church. #ChurchToo has an influence not only on the survivors' attitudes but also on the organizational and church's community. However, not all victims or survivors of sexual violence in the church can use this hashtag movement. The strong power relation between perpetrators as priests or clergy and victim make it difficult for victims to speak out. Through a literature review method, it is evident that the #ChurchToo hashtag movement does not have a holistic and transformative impact on preventing sexual violence in the church. This analysis suggests that for the prevention of sexual violence, the church organization cannot rely solely on one approach such as #ChurchToo. Other approaches need to be developed, such as strengthening the capacity of communities or congregations that are more contextual for preventing sexual violence in the church.Abstrak. Gerakan tagar seperti #ChurchToo telah menjadi salah satu cara penyintas kekerasan seksual mengungkapkan pengalaman dan bentuk-bentuk kekerasan seksual yang dialaminya di gereja. #ChurchToo memiliki pengaruh bukan saja terhadap sikap penyintas tetapi juga terhadap sikap gereja secara organisasi dan komunitasnya. Namun tidak semua korban atau penyintas kekerasan seksual di gereja dapat menggunakan gerakan tagar ini. Relasi kuasa yang kuat antara pelaku sebagai pendeta atau klerus dengan korban membuat korban tak mudah untuk berbicara. Dengan metode literatur review, terlihat bahwa gerakan tagar #ChurchToo tidak berdampak secara holistik dan transformatif untuk pencegahan kekerasan seksual di gereja. Hasil analisa ini menunjukkan bahwa untuk pencegahan kekerasan seksual, gereja secara organisasi tidak dapat menggunakan satu pendekatan seperti #ChurchToo saja. Perlu pula dikembangkan pendekatan lainnya, seperti penguatan kapasitas komunitas atau jemaat yang lebih kontekstual untuk langkah-langkah pencegahan kekerasan seksual di gereja.
Publisher
Sekolah Tinggi Teologi Intheos Surakarta