Abstract
ABSTRAK Bekicot merupakan sumber protein yang berkualitas baik. Lendir bekicot mengandung zat beta aglutinin sebagai antibodi di dalam plasma (serum), glikokonjugat, acharan sulfat dan protein achasin sebagai peptida antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui zona hambat serta efektivitas lendir bekicot (Achatina fulica) pada pertumbuhan bakteri S. epidermidis. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen yang terdiri atas lima perlakuan dan tiga kali pengulangan. Sampel uji yang diteliti adalah lendir bekicot (Achatina fulica) yang dilarutkan dalam aquadest hingga didapatkan varian konsentrasi 10%, 20%, dan 30%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lendir bekicot menghambat pertumbuhan bakteri S. epidermidis masing-masing konsentrasi 10%, 20% dan 30% yakni 2,66 mm, 6,9 mm dan 7,6 mm. Berdasarkan uji Anova mendapatkan hasil F hitung yaitu 37,16 lebih besar dibandingkan dengan F tabel 3,47 kemudian dilanjutkan dengan uji BNT untuk mengetahui konsentrasi lendir bekicot (Achatina fulica) yang efektif dalam menghambat pertumbuhan S. epidermidis. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa lendir bekicot (Achatina fulica) dapat menghambat pertumbuhan bakteri S. epidermidis. Dari hasil uji Anova dan uji lanjutan BNT konsentrasi lendir bekicot yang lebih efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri S. epidermidis yaitu pada konsentrasi 30%.Kata Kunci : Bekicot, Lendir Bekicot, Achatina fulica, Antibakteri
ABSTRACTSnails are the high quality source of protein. snail mucous contains beta-aglutinin as an antibody in plasma (serum), glykokonjugate, acharan sulfate and achasin protein as antibacterial peptide. This study aims to determine the inhibition zone and the effectiveness of snail mucous (Achatina fulica) on the growth of S. Epidermidis bacteria. This examination used experimental research consisting of five treatments and three repetitions. The samples test examined were snail mucous (Achatina fulica) dissolved in aquadest to obtain the concentation variation of 10%, 20% and 30%. The result of this examination shows that snail mucous inhibits the growth of S. Epidermidis bacteria respectively concentrations of 10%, 20% and 30% are 2,66 mm, 6,9 mm dan 7,6 mm. Based on Anova test the researcher got the result of F count 37,16 is bigger than F table 3.47 then proceed with BNT test to know the concentration of the effective snail mucous (Achatina fulica) to the growth of S. Epidermidis bacteria. Based on the result, it can be concluded that snail mocous (Achatina fulica) can inhibit the growth of S. Epidermidis bacteria from the result of Anova and then proceed with BNT test on snail mucous consentration is more effective in inhibiting the growth of S. Epidermidis bacteria that is in concentration of 30 %. Keywords : Snail, Snail Mucous, Achatina Fulica, Antibacterial.
Publisher
Warta Farmasi, Politeknik Bina Husada Kendari
Cited by
1 articles.
订阅此论文施引文献
订阅此论文施引文献,注册后可以免费订阅5篇论文的施引文献,订阅后可以查看论文全部施引文献