1.
Almatsier, (2011). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT. Gramedia. Pustaka Utama.
Aridiyah, (2015). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian Stunting pada Anak Balita di Wilayah Pedesaan dan Perkotaan. e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. 3 (no. 1) Januari 2015. Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Jember
Arisman. (2010). Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Atmarita. dkk., (2015). Pendek (Sunting) di Indonesia
2. Masalah dan Solusionya. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
Balitbangkes, (2015). Pendek (Stunting) di Indonesia, Masalah dan Solusinya. Jakarta. Badan penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
Balitbang Lampung Tengah, (2018). Diskusi Menurunkan Angka Stunting di Lampung Tengah. Lampung Tengah: Dinkes Lampung Tengah.
Fajrinah, Nurul. (2016). Hubungan Faktor Ibu dengan Kejadian Stunting Pada Balita Di Puskesmas Piyungan Kabupaten Bantul. Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta.
Fitri, (2018). Hubungan BBLR dan ASI Ekslusif dengan Kejadian Stunting di Puskesmas Lima Puluh Pekanbaru. Jurnal endurance Vol.3 No.1 Tahun 2018. Akademi Kebidanan Helvetia Pekanbaru.
Germas, (2018). Lampung: Ayo Cegah Stanting!. Gerakan Masyarakat Hidup Sehat. Bandar Lampung.
Hawi, A., Afnibar, S. N. U., Syaifulloh, M., &
3. Mukhlis, H. (2020). Emotional and Social Character Development during Growth Period. Journal of Critical Reviews, 7(8), 2013-2018.
Indrawati, Sri. (2016). Hubungan Pemberian ASI Esklusif dengan Kejadian Stunting pada anak usia 2-3 tahun di Desa Karangrejek Wonosari Gunungkidul. Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta.
Mawaddah, Sofia, (2018). Hubungan Pemberian ASI Eksklusif dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 24-36 Bulan (Studi Kasus di Puskesmas Tampang Tumbang Anjir Kabupaten Gunung Mas Provinsi Kalimantan Tengah). Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Diakases dari: https://www.researchgate.net/publication/
Mukhlis, H., &
4. Marini, M. (2020). Pengaruh terapi murottal terhadap denyut nadi dan pernafasan pada bayi dengan berat badan lahir rendah. Indonesia Berdaya, 1(1), 29-37.
Notoatmodjo. Soekidjo, (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Notoadmojo. S., (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Edisi Revisi. Jakarta. Rineka Cipta.
Ni'mah, (2015). Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Tanah Kali Kedinding Kota Surabaya. Media Gizi Indonesia, Vol. 10, No.
1 Januari-Juni 2015. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga, Surabaya, Indonesia
Saifuddin. Abdoel Bari, (2012). Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Saifuddin. Abdul Bari, (2012). Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: YBP.
Soetjiningsih, (2014). ASI Petunjuk Untuk Tenaga Kesehatan. Jakarta: EGC.
Septikasari, (2018). Status Gizi Anak dan Faktor yang Mempengaruhi. Yogyakarta: UNY Press.
Supariasa, (2012). Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC.
Sukirno, R. (2019). Kesabaran Ibu Merawat Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR). Journal of Psychological Perspective, 1(1), 1-14. Retrieved from https://www.ukinstitute.org/journals/jopp/article/view/joppv1i101
Sukmawati, dkk., (2018). Status Gizi Ibu Saat Hamil, Berat Badan Lahir Bayi dengan Stunting Pada Balita. Media Gizi Pangan, Vol. 25, Edisi 1, 2018. usan Gizi, Politeknik Kesehatan Kemenkes, Makassar.
Sulistyawati, (2019).
Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita di Dusun Teruman Desa Bantul Kabupaten Bantul. Jurnal Ilmu Kebidanan, Jilid 5, Nomor 1. STIKes Madani Piyungan, Bantul.