Status Ergonomi Pekerja Sektor Kehutanan di Indonesia: Kelelahan Fisik-Mental-Sosial, Kepuasan Kerja, Konsep Sumber Bahaya, dan Konsep Biaya Kecelakaan

Author:

Yovi Efi Yuliati

Abstract

Pengelolaan hutan lestari menuntut perhatian terhadap perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja (K3), selain perhatian terhadap aspek produktivitas kerja, dan kesejahteraan pengelola/pekerjanya. Di Indonesia, ke-empat aspek tersebut, yang merupakan tujuan utama kajian ergonomi, belum banyak mendapat perhatian, walau kegiatan pengelolaan hutan merupakan kegiatan dengan risiko gangguan K3 yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menyajikan gambaran kondisi kelelahan fisikmental-sosial, gangguan otot, kepuasan kerja, persepsi terhadap sumber bahaya, dan persepsi terhadap biaya kecelakaan kerja dalam kegiatan pengelolaan hutan di Indonesia. Status kelelahan diukur menggunakan instrumen Cumulative Fatigue Symptom Index (CFSI) dan gangguan otot diinvestigasi menggunakan instrumen Standardized Nordic Questionnaire (SNQ). Kepuasan kerja dan persepsi terhadap sumber bahaya dan biaya kecelakaan ditelusuri menggunakan kuisioner dan wawancara (tatap muka, pertanyaan terbuka dan semi terstruktur). Data diambil dari 98 responden yang terdiri atas polisi hutan, tenaga inventarisasi hutan, pengawas/mandor penebangan, dan staf administrasi selama Februari 2016–Oktober 2017. Analisis CFSI menunjukkan bahwa kegiatan penjagaan hutan dan inventarisasi hutan telah menyebabkan gangguan kelelahan fisik dan mental yang intens (dalam bentuk gangguan kecemasan). Analisis SNQ mengonfirmasi keluhan gangguan otot pada pinggang, punggung, leher, bahu, serta lengan (bawah-atas). Secara umum responden memiliki (1) keterbatasan secara finansial, (2) tingkat pengetahuan yang belum memadai untuk mengenali berbagai sumber bahaya potensial di tempat kerja, dan (3) pemahaman yang kurang tepat terhadap konsep biaya kecelakaan. Keterbatasan aspek kognitif responden menyebabkan penggunaan mekanisme K3 partisipasif semata (untuk meningkatkan perlindungan K3) bukanlah keputusan yang tepat. Upaya peningkatan perlindungan K3 perlu dilakukan dalam bentuk (1) peningkatan fasilitas kerja (fasilitas kesehatan, saranasarana sosial dan komunikasi, aksesibilitas), (2) peningkatan pendapatan, dan (3) peningkatan pemahaman terhadap konsep sumber bahaya dan konsep biaya kecelakaan kerja.Ergonomics Status of Indonesian Forestry Workers: Physical-Mental-Social Fatigue, Job Satisfaction, Concept of Hazards, and Concept of Accident CostAbstractSustainable forest management requires attention to the protection of occupational safety and health (OSH), in addition to attention to aspects of work productivity, and the welfare of managers/workers. In Indonesia, these four aspects, which are the main objectives of ergonomics studies, have not received much attention, although forest management activities are activities with a high risk of OSH disorders. This study aims to present an overview of the conditions of physical-mental-social fatigue, musculoskeletal disorders (MSDs), job satisfaction, perception of hazards sources, and perception toward work accident costs from workers involved in forest management activities in Indonesia. Fatigue status was measured using the Cumulative Fatigue Symptom Index (CFSI) and MSDs were investigated using Standardized Nordic Questionnaire (SNQ). Job satisfaction, perception of the source of danger, and the cost of accidents were traced using questionnaires and interviews (face to face, open and semi-structured questions). Data were taken from 98 respondents consisting of forest rangers, forest inventory workers, logging supervisors, and administrative staff during February 2016–October 2017. The CFSI analysis shows that forest guarding and forest inventory have caused intense physical and mental fatigue (in the form of excessive anxiety). The SNQ analysis confirms intense MSDs complaints at the waist, back, neck, shoulders, and arm. The general characteristics of the respondents were having: (1) limited financial capacity, (2) inadequate knowledge to recognize various potential hazards sources at work, and (3) inappropriate understanding of the concept of accident costs. The limitations on the respondents’ cognitive, has made participatory OSH mechanisms alone (to improve OSH protection) is not an appropriate option. Efforts to improve OHS protection should be carried out in the form of (1) improving workplace facilities (health facilities, social and communication facilities, accessibility), (2) improving remuneration, and (3) improving knowledge on the concepts of the source of hazards and accident cost.

Publisher

Universitas Gadjah Mada

Cited by 3 articles. 订阅此论文施引文献 订阅此论文施引文献,注册后可以免费订阅5篇论文的施引文献,订阅后可以查看论文全部施引文献

同舟云学术

1.学者识别学者识别

2.学术分析学术分析

3.人才评估人才评估

"同舟云学术"是以全球学者为主线,采集、加工和组织学术论文而形成的新型学术文献查询和分析系统,可以对全球学者进行文献检索和人才价值评估。用户可以通过关注某些学科领域的顶尖人物而持续追踪该领域的学科进展和研究前沿。经过近期的数据扩容,当前同舟云学术共收录了国内外主流学术期刊6万余种,收集的期刊论文及会议论文总量共计约1.5亿篇,并以每天添加12000余篇中外论文的速度递增。我们也可以为用户提供个性化、定制化的学者数据。欢迎来电咨询!咨询电话:010-8811{复制后删除}0370

www.globalauthorid.com

TOP

Copyright © 2019-2024 北京同舟云网络信息技术有限公司
京公网安备11010802033243号  京ICP备18003416号-3