Author:
Safitri Amalia,Puspitasari Dwi Anggraeni
Abstract
ABSTRACT
Breast milk is the best nutrition for infants aged 0-6 months because it contains all the nutrients needed for growth and development of the baby. But not all mothers realize this is evidenced by the low rate of exclusive breastfeeding. The purpose of this study is to know the efforts that have been made to improve exclusive breastfeeding and to review the policies that have been done by the government. The data were collected from literature studies and interviews with resource persons. The result of this study is maternal knowledge is a factor that much influence exclusive breastfeeding and efforts that have been done in the form of counseling, mentoring by family and hypnolaktasi. For the policy, the result is that the government has made a regulation that supports the implementation of exclusive breastfeeding but there has never been any monitoring and evaluation since its implementation is submitted to the local government. The conclusion of this study is that counseling on mothers and families is the most successful effort and proven successful in increasing the percentage of exclusive breastfeeding. Related policies in Indonesia need to be re-examined so that local governments are more concerned with the right of mothers in giving exclusive breastfeeding.
Keywords: exclusive breastfeeding, counseling, policy
ABSTRAK
Air susu ibu merupakan nutrisi yang paling baik untuk bayi berusia 0-6 bulan karena mengandung semua unsur zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Namun tidak semua ibu menyadarinya, hal ini terbukti dengan masih rendahnya angka pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif. Tujuan dari kajian ini adalah untuk mengetahui upaya yang sudah dilakukan untuk meningkatkan pemberian ASI eksklusif serta mengkaji kembali kebijakan yang sudah dilakukan pemerintah. Data diperoleh dari kajian beerbagai literature dan wawancara dengan narasumber. Hasil dari kajian ini adalah faktor pengetahuan ibu merupakan faktor yang banyak mempengaruhi pemberian ASI eksklusif dan upaya yang sudah banyak dilakukan berupa konseling, pendampingan oleh keluarga dan hipnolaktasi. Untuk kebijakan didapatkan hasil bahwa pemerintah telah membuat peraturan yang mendukung pelaksanaan pemberian ASI eksklusif namun belum pernah ada monitoring dan evaluasi karena implementasinya diserahkan ke pemerintah daerah. Kesimpulan dari kajian ini adalah konseling atau penyuluhan pada ibu dan keluarga merupakan upaya yang paling banyak dilakukan dan berhasil meningkatkan minat ibu untuk pemberian ASI eksklusif. Sedangkan untuk kebijakan pemberian ASI eksklusif di Indonesia, tidak semua pemerintah daerah melaksanakan kebijakan tersebut dan belum ada sanksi bagi yang melanggar. [Penel Gizi Makan 2018, 41(1):13-20]
Kata kunci: air susu ibu (ASI) eksklusif, konseling, kebijakan
Publisher
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Cited by
3 articles.
订阅此论文施引文献
订阅此论文施引文献,注册后可以免费订阅5篇论文的施引文献,订阅后可以查看论文全部施引文献