Author:
Mardiana ,Primadhanty B ,Adniana N ,Halim PK ,Didik H. Utomo ,Endra Yustin Ellistasari ,Suci Widhiati
Abstract
Latar belakang: Analisis in silico digunakan pada tahap awal penelitian dalam penemuan obat baru untuk efisiensi biaya dan waktu. Virgin Coconut Oil (VCO) merupakan salah satu pilihan terapi pada kasus dermatitis atopik karena memiliki fungsi memperbaiki barrier kulit dan antiinflamasi. Tujuan: Untuk mengevaluasi kandungan VCO menggunakan analisis in silico secara komputasional pada pengobatan dermatitis atopik.
Metode: Senyawa aktif Cocos nucifera yang diekstraksi dari database KNApSAcK diprediksi secara eksperimental dan dianalisis secara komputasi menggunakan Simplified Molecular-Input Line-Entry System (SMILES), Prediction of Activity Spectra for biologically active Substances (PASS) server, dan Search Tool for Interactions of Chemicals (STITCH).
Hasil: Terdapat 19 senyawa aktif yang ditemukan pada VCO. Hasil analisis menunjukkan VCO memiliki target protein free fatty acid (FFA) yang bertindak sebagai reseptor untuk fatty acid saturated dan fatty acid unsaturated dengan rantai lemak panjang atau medium. Potensi bioaktivitas senyawa aktif VCO tertinggi yaitu sebagai antieczema, dengan komponen yang paling berperan adalah linoleic acid dengan rata-rata nilai probable to be active (Pa) 0,872, dan diprediksi memiliki potensi yang tinggi secara komputasi maupun uji laboratorium.
Kesimpulan: Berdasarkan penelitian ini kami menyarankan penggunaan VCO sebagai terapi pada dermatitis atopik karena VCO memiliki potensi bioaktivitas antiinflamasi, inhibitor histamin, memperbaiki fungsi barrier kulit dan antieczema sehingga menghambat terjadinya dermatitis atopik.
Reference27 articles.
1. Thomsen SF. Atopic Dermatitis: Natural History, Diagnosis, and Treatment. ISRN Allergy. 2014;1-7.
2. BW, Detzel PR. Treatment of Childhood Atopic Dermatitis and Economic Burden of Illness in Asia Pacific Countries. Ann Nutr Metab. 2015;66(1):18-24.
3. Dharmage SC, Lowe AJ, Matheson MC, et al. Atopic dermatitis and the atopic march revisited. Allergy 2014;69(1):17-27.
4. Tabri F, Yusuf I, Boediardja SA. Aspek Imunogenetik DA pada Anak: Kontribusi Gen CTLA-4, Kecacingan, dan IL-10. Jurnal Universitas Hasanuddin 2004;2:85-110.
5. Wang Y, Xing J, Xu Y, et al. In silico ADME/T modelling for rational drug design. Q Rev Biophys. 2015;48(4):488–515.