Author:
Istri Pradnyandari Dewi I Gusti Ayu,Elok Faiqoh ,Abd. Rahman As-syakur ,I Wayan Eka Dharmawan
Abstract
Ekosistem mangrove memiliki peran penting dalam kawasan pesisir baik secara langsung maupun tidak langsung. Kelestarian ekosistem mangrove dapat digambarkan dari kelimpahan semaian. Penelitian tentang status regenerasi alami mangrove telah dilakukan di kawasan Teluk Benoa, Bali. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat regenerasi mangrove berdasarkan kelimpahan semai, serta hubungannya dengan karakter ekologi mangrove dalam kawasan. Area penelitian dibagi menjadi tiga zona dengan total 30 titik pengambilan sampel dengan distribusi yang proporsional. Pada setiap titik dilakukan pengambilan data struktur komunitas semai, tegakan dewasa (pohon, pancang) dan parameter lingkungan. Hasil penelitian menunjukkan status regenerasi mangrove di kawasan ini termasuk dalam kategori cukup baik, berdasarkan perbandingan dari kelimpahan semaian dengan tegakan kategori pancang dan pohon. Kerapatan semai tertinggi ditemukan pada zona 2 yang didominasi oleh Rhizophora mucronata dengan rata-rata sebesar 4800 ± 5610 tegakan/ha yang berbeda signifikan dengan dua zona lainnya. Variasi kondisi struktur komunitas mangrove pada tiga zona tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kelimpahan semai. Sementara itu, dua faktor lingkungan yaitu pH dan potensial redoks memiliki korelasi yang positif dan signifikan memengaruhi jumlah sebaran semai mangrove di dalam kawasan. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa tingkat regenerasi mangrove masih mampu bertahan dalam tekanan habitat yang cukup tinggi.
Reference68 articles.
1. Abrar, M., R.M. Siringoringo, N.W.P. Sari, F.D. Hukom, H. Cappenberg, I.W.E. Dharmawan, S. Rahmawati, M. Sinaga, R. Sutiadi, & Suhardi. 2018. Monitoring Kesehatan Kondisi Terumbu Karang dan Ekosistem Terkait di Kabupaten Bintan 2018. COREMAP-CTI, Pusat Penelitian Oseanografi LIPI. Jakarta 81 p.
2. Abubakar, S., R. Subur, M.A. Kadir, Rina, A.N. Susanto, & H.S. Suriandjo. 2021. Vegetation structure and damage level mangrove forest in Manomadehe Island, Subdistrict South Jailolo, North Maluku Province. J. Biologi Tropis, 21(1): 222-230. https://doi.org/10.29303/jbt.v21i1.249
3. Agustini, N.T., Z. Ta’alidin, & D. Purnama. 2016. Struktur komunitas mangrove di Desa Kahyapu Pulau Enggano. J. Enggano, 1(1): 19-31. https://doi.org/10.31186/jenggano.1.1.19-31
4. Akhrianti, I., E. Nurtjahya, F. Franto, & I.A. Syari. 2019. Kondisi komunitas mangrove di Pesisir Utara Pulau Mendanau dan Pulau Batu Dinding, Kabupaten Belitung. J. Sumberdaya Perairan, 13(1): 12-26. https://doi.org/10.33019/akuatik.v13i1
5. Andrito, W., S. Nasution, & Efriyeldi. 2020. Kondisi mangrove di pesisir timur pulau Jemaja Kepuluan Anambas. J. Dinamika Lingkungan Indonesia, 7(2): 70-80. https://doi.org/10.31258/dli.7.2.p.70-80.
Cited by
1 articles.
订阅此论文施引文献
订阅此论文施引文献,注册后可以免费订阅5篇论文的施引文献,订阅后可以查看论文全部施引文献