Author:
Kembaren Emmia Tambarta,Yuslida Desvina,Tanjung Ade Firmansyah,Safitri Sekar,Sulistianto Sulistianto
Abstract
Tingginya jumlah remaja putus sekolah di Desa Tingkeum Kecamatan Nisam dapat meningkatkan potensi kriminalitas di daerah ini. Mereka sulit mendapatkan pekerjaan karena tidak memenuhi kualifikasi pendidikan.. Jika hal ini dibiarkan, akan memunculkan permasalahan lanjutan seperti kemiskinan, pengguna narkoba, dan stunting. Permasalahan inilah yang menjadi alasan bagi pengusul untuk merubah paradigma pencari kerja menjadi pencipta lapangan kerja. Solusi yang ditawarkan untuk menyelesaikan permasalahan mitra adalah meningkatkan minat remaja putus sekolah sebagai pencipta lapangan kerja/wirausaha melalui Progran Edu-Coffeepreneur. Metode kegiatan dirancang dalam bentuk pelatihan dan pedampingan melalui pendekatan partisipasif dan mangacu pada proses pembelajaran orang dewasa (adult-learning) dengan sistem Oriented-Project Planning (OPP).Tahapan Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat terbagi menjadi 4 tahapan yakni: (a) pemberian motivasi, (b) pelatihan pengenal jenis sarana produksi pengolahan kopi, (c) pelatihan proses pengolahan kopi yang terdiri dari sortasi, cupping test, pengemasan, pengepakan, dan (d) pelatihan cara memilih segmentasi pasar. Jenis Luaran kegiatan pengabdian ini adalah: (1) laporan pengabdian dengan status submitted, (2) jurnal pengabdian internasional published artikel di media massa cetak/online dengan status published, (3) video kegiatan dengan status uploaded, (4) HKI dengan status granted, (5) peningkatan skill mitra dengan status completed, (6) produk olahan kopi dengan status completed.
Cited by
1 articles.
订阅此论文施引文献
订阅此论文施引文献,注册后可以免费订阅5篇论文的施引文献,订阅后可以查看论文全部施引文献